Sejarah Kampung Naga yang sangat Menarik untuk Dibahas

Salah satu kampung ada di Jawa Barat yang mulai menarik perhatian yakni Kampung Naga. Meski namanya mengandung unsur naga, namun sejarah Kampung Naga tidak ada kaitannya dengan sosok Naga. Jika anda penasaran dengan Kampung Naga, anda bisa mengunjunginya atau membaca pembahasannya disini.

Salah satu kampung adat selain Badui di Jawa Barat yakni Kampung Naga yang tak kalah menarik untuk diulas sejarahnya. Selain itu, kampung tersebut memiliki beberapa daya tarik tersendiri yang menarik untuk dipelajari.

Sejarah Kampung Naga

Nama Kampung Naga berasal dari kata “na” dan “gawir”. Kata “na” berasal dari “dina” yang disingkat penyebutannya oleh masyarakat Sunda. “Dina” maknanya tempat. Sedangkan “gawir” memiliki makna lembah. Hal ini berkaitan dengan lokasi Kampung Naga yang berada di lembah perbukitan.

Jadi bisa disimpulkan kata “naga” dalam Kampung Naga berasal dari singkatan kata “dina gawir”. Sangat menarik karena benar-benar tidak ada kaitannya dengan sosok naga. Bahkan tidak ada sedikitpun sejarah tentang naga di Kampung Naga.

Leluhur penduduk Kampung Naga Sendiri dipercaya berasal dari Kerajaan Galunggung. Saat terjadi perselisihan kekuasaan di abad ke-16 ada seorang keturunan Kerajaan Galunggung yang bernama Eyang Singaparna.

Eyang Singaparna mewarisi sebuah ilmu yang membuatnya memiliki hidup lebih tenang yakni ilmu kabodoan atau ilmu kebodohan. Dalam perjalanannya menjalani kehidupan, beliau menemukan tempat yang menurutnya bisa memberi ketenangan yakni lembah di pinggir sungai Ciwulan yang tak lain adalah Kampung Naga.

Akses Lokasi Kampung Naga

Seperti yang sudah dijelaskan dalam sejarah Kampung Naga tadi, lokasi kampung ini ada di lembah perbukitan. Tepatnya lokasinya ada di lembah dekat tebing terjal di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Bagi anda yang sedang berada di Jawa Barat dan ingin berkunjung ke kampung ini lokasinya tidak jauh dari jalan raya. Anda bisa melewati jalur jalan raya yang menghubungkan Garut dan Tasikmalaya. Jarak dari jalan raya anda menuju ke lembah Sungai Ciwulan sekitar 500 meter dan disitulah lokasi Kampung Naga.

Daya Tarik Kampung Naga

Dari sejarah Kampung Naga yang sangat menarik tadi masih ada beberapa daya tarik yang saying untuk tidak dibahas. Ini dia daya tarik dari Kampung Naga:

1. Arsitektur Bangunan

Wisatawan yang berkunjung ke Kampung Naga akan dibuat takjub dengan arsitektur bangunan Kampung Naga yang masih terjaga keasliannya. Bahkan bentuk dari rumah adat Kampung Naga dengan konsep rumah panggung tahan terhadap guncangan Gempa.

2. Mitos yang Masih Dipertahankan

Sebuah kampung adat memang sangat erat dengan mitos-mitos di dalamnya. Tak terkecuali dengan Kampung Naga yang masih mempertahankan berbagai mitos di kalangan masyarakatnya. Salah satu mitosnya yang cukup menarik yakni tentang pamali atau pantangan dalam melakukan sesuatu.

3. Menjunjung Tinggi Adat

Seperti sebuatannya sebagai kampung adat, Kampung Naga tentu masih sangat mempertahankan adat yang telah turun temurun. Bahkan masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi adat yang ada di kampung ini. salah satunya yakni adat tentang hidup yang sederhana dan menyatu dengan alam.

4. Tidak Terpengaruh Dengan Kemajuan Teknologi

Kampung Naga hingga kini kabarnya tidak tersentuh oleh kehadiran aliran listrik dan juga teknologi canggih lainnya. Hal ini karena mereka sangat setia terhadap ajaran leluhur mereka dan sangat mencintai alam sekitarnya.

Demikian tadi sejarah Kampung Naga yang menarik untuk dibahas. Bagi anda yang berkunjung ke Jawa Barat, jangan lewatkan untuk mengunjungi kampung yang masih sangat asri ini.

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *