Jadi Desainer Grafis di Era Digital Marketing, Emang Bisa Jadi Duit?

Dalam dunia marketing saat ini, terjadi perubahan pola atau yang dikenal dengan istilah switching dalam proses transaksi belanja masyarakat. Jika sebelumnya orang cenderung berbelanja saat berkunjung di mall, sekarang orang lebih memilih duduk santai di sofa rumahnya sambil scroll layanan marketplace dan melakukan aktifitas jual beli lewat genggaman tangan. 

Perubahan ini sedikit banyak memberikan dampak kepada pemain retail besar di Indonesia, mini, super dan hypermarket mulai mengalami penyusutan tidak hanya dari segi penjualan tetapi dari jumlah gerai yang semakin tergerus di tahun-tahun terakhir. Jikapun sekarang orang masih bertandang di mall, umumnya yang mereka lakukan adalah mencari jasa, kongkow, nonton bioskop, maupun windows shoping.

Dari semua market yang mengalami perubahan, tentu saja dunia periklanan pun mengalami pergeseran, penggunaan billboard di sudut-sudut jalan memang masih cukup banyak dilakukan, tetapi tidak sedikit juga pemilik usaha yang mulai melirik penggunaan digital marketing lewat berbagai channel digital. Namun ada juga lho layanan jasa yang tidak terpengaruh lewat adanya switching konsumen ini.

Jasa desain grafis, bisa dibilang tidak terlalu terpengaruh secara negatif akibat perubahan pola ini. Sebaliknya, kebutuhan jasa desain grafis malah semakin dibutuhkan. Lho kok bisa? Jika kita ngomong dulu, jasa desain grafis selalu diakhiri dengan finishing berupa produk jadi, baik itu baliho, poster, banner, handout dan lain sebagainya. Saat ini jasa tersebut juga bisa diselesaikan dengan hasil akhir sebuah produk digital. Katakanlah instagram feed post.  Jangan salah lho, untuk menampilkan feed yang profesional, pengusaha tidak segan mengeluarkan biaya pengelolaan social media mereka kepada pekerja profesional yang biasanya terdiri dari seorang sosial media admin dan seorang pekerja visual.

Karena produk digital saat inipun bisa menjadi produk jasa yang diminati, maka semakin banyak peluang seorang pekerja visual dalam menjual karyanya, misalnya menjual desain banner online, atau menjual photoworknya di situs jual beli online.

desain grafis digital marketing

Untuk menjual layanan jasanya, seorang desainer grafis bisa bergabung ke situs freelance yang merupakan platform jual beli layanan jasa online. Situs semacam ini mempertemukan talent dari berbagai bidang dengan user yang memiliki kebutuhan beragam, ada yang menawarkan kemampuan mengajar seni musik, ada yang menawarkan kemampuan translate bahasa asing, copywriting, fotografi maupun jasa lainnya.

Keuntungan seorang freelance dengan menggunakan situs semacam ini adalah mereka dapat bekerja sesuai dengan keinginan mereka, menemukan job yang sesuai passion mereka dan mendapat bayaran segera setelah pekerjaan mereka selesai. Waktu yang flexibel menjadi keunggulan yang umumnya dicari oleh pekerja milenial jaman sekarang.

Pada beberapa situs, seorang freelancer juga bisa menawarkan kemampuannya dengan sistem bid. Dengan sistem ini user akan menyeleksi seorang pekerja berdasar portofolio, penawaran yang diberikan dan harga yang paling rasional. Jangan kuatir jika harga yang kita berikan bukanlah yang paling murah, karena pada dasarnya, jika kualitas hasil pekerjaan kita sebanding, tentu user tersebut sangat mungkin akan melakukan repeat order terhadap layanan kita.

Nah, jika kamu adalah orang yang memiliki minat pada desain grafis, tidak perlu kuatir kamu akan kehilangan pekerjaan di era digital seperti sekarang ini, justru sebaliknya karena peluang jasa kalian semakin lebar dengan semakin luasnya scope dan jangkauan calon pelanggan yang bisa kalian capai dengan bantuan internet.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *