Hmm, dilihat dari judulnya masih bingung yah? atau ambigu? Yah, yang namanya restoran tidak harus dikelola oleh yang bersangkutan kan? Bisa saja semua pihak membuka restoran, salah satunya adalah perusahaan Ban. Ketahui, salah satu perusahaan ini, mempunyai informasi restoran terbaik.
Salah satu cara marketing perusahaan dalam memajukan bisnisnya, adalah dengan hal ini, dengan cara yang lain, yang dirasa bisa membuat kemajuan. Entah pesat, maupun setidaknya membawa kemajuan. Perusahaan Michelin Guide, adalah salah satu perusahaan yang melakukan hal itu.
Tentang Michelin Guide
The Michelin Guide, beredar selama hampir 120 tahun lebih dan panduan dalam mengulas restoran, dianggap memiliki standar emas yang mewah. Peringkatnya cukup bagus. Restoran yang diulas, pastinya sudah dipilih (difilter), jadi tidak asal-asalan dan sangat direkomendasikan.
Koki-koki top dunia, mulai berlomba-lomba untuk hal ini, agar bisa mengejar bintang Michelin yang didambakan. Beberapa restoran di Indonesia, juga ada yang mendapatkan penghargaan dari perusahaan ini. Sebagian besar restoran di Indonesia sudah masuk, yang paling banyak di Bali.
Kebanyakan yang diulas, adalah restoran asing atau franchise, dengan harga menu yang juga kebanyakan relatif tinggi. Walaupun begitu, ada juga yang tidak terlalu merogoh kantong terlalu dalam. Saat restoran bisa masuk di ulasan perusahaan ini, maka sudah dianggap layak dalam hal rasa.
Kepercayaan Netizen, akan Ulasan Michelin Guide
Restoran yang masuk, juga sudah dianggap layak dijadikan destinasi kuliner yang menarik dan wah. Mewah dan teristimewakan. Layak dijadikan destinasi dalam melakukan perjalanan khusus hanya untuk makan disana. Jika kuliner dalam negaramu masuk, maka jangan sia-siakan ini.
Jangan melewatkan ini, karena ulasannya pasti bagus, sesuai keadaan yang ada. Ribuan pengunjung, pastinya mempercayai panduan yang dihadirkan oleh perusahaan ini, karena sudah terbukti nyata (teruji). Anggap saja, yang masuk dalam ulasan ini termasuk yang terbaik.
Benefit restoran yang diulas, juga membawa dampak baik bagi pegawainya. Dimana bisa saja ditawari pekerjaan chef di tempat lain dengan fasilitas dan layanan yang lebih baik. Termasuk gaji. Suatu hal yang aneh, dan lucu jika sebuah perusahaan ban, mengulas kuliner. Bukan hal yang terkait.
Alasan Perusahaan Michelin Guide Mengulas Kuliner
Ketahui, terdapat alasan kenapa perusahaan Michelin Guide, mengulas kualitas restoran. Kalau marketing pasti, tapi kalau alasan spesifiknya? Bisa kita lihat berikut ini. di tahun 1900, terdapat beberapa ribu mobil yang ada di Perancis, dan harganya relatif mahal.
Di zaman itu, belum ada yang tertarik atau punya gagasan akan kebutuhan mobil tersebut. Sehingga, dari situ memunculkan masalah pada perusahaan Michelin. Jika perusahaan ini hanya mengandalkan pasar-pasar itu saja, maka produksi ban akan terbatas dan tidak bisa berkembang.
Dari kehidupan saat itu, maka otomatis produksi ban menipis sesuai kebutuhan, tidak seperti zaman sekarang yang terlalu banyak. Sehingga, perusahaan Michelin, berusaha memutar arah atau mengatur roda agar bisnis tetap berjalan, salah satunya dengan ulasan restoran tersebut.
Kuncinya adalah untuk menciptakan lebih banyak permintaan terhadap produk yang ada (ban). Salah satu cara agar bisa menjual lebih banyak mobil untuk memenuhi kebutuhan ban, atau menemukan cara lain agar orang suka jalan-jalan atau banyak mengemudi.
Bagaimana Caranya?
Perusahaan Michelin, menciptakan Michelin Guide untuk tujuan tersebut, dan di awal diberikan secara gratis. Dengan melakukan hal tersebut, Michelin mengeluarkan nama-nama restoran yang dianggap paling terbaik atau layak sebagai tempat makan-makan.
Pertama, Michelin hanya mengeluarkan daftar restoran di seluruh Prancis, lalu Eropa, kemudian dunia. Publikasi ini dianggap sebagai iklan gratis bagi para restoran yang dicantumkan disitu. Dan bagi masyarakat, info itu segar karena berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari.
Dampaknya bagi perusahaan, adalah dianggap oleh masyarakat pro dan valid dalam memberikan data dan informasi. Perusahaan tersebut dapat dipercaya dan berwibawa. Sehingga produk ban, otomatis mendapatkan rating baik.
Strategi Bisnis yang Inovatif
Hal ini, menarik para pengemudi, dan dijadikan inspirasi dalam memiliki mobil, jadi termotivasi untuk hal tersebut. Penjualan lebih banyak di produk pengganti. Perusahaan, bisa menghasilkan uang di ranah lain, tanpa bangkrut atau produk ban tetap berjalan.
Strategi bisnis ini memang inovatif, dan belum tentu banyak yang memikirkan secara nyeleneh akan hal ini. Strategi ini, berjalan baik selama beberapa dekade. Panduan yang dikenal dengan Buku Merah tersebut, menumbuhkan nilai merek secara keseluruhan dan tampak jadi aset nyata.
Di dekade ini, penerbitan dalam format kertas dan dijual di toko-toko buku, Michelin Guide mengalami kerugian sebesar € 19 juta Euro per tahun. Dengan keberadaan mobil dimana-mana, membuat buku panduan yang diberikan tidak lagi se-hits dulu, dan pengaruhnya sudah tidak terlalu.
Dari sini, bisa diambil kesimpulan bahwa dari Michelin Guide, membawa keuntungan banyak bagi perusahaan ban dan mobil di zaman sekarang, apalagi makanan. Semangat! Jasa akan perusahaan akan tetap dikenang oleh orang yang tepat!