Di tengah perubahan perilaku konsumen yang makin cepat, cara berkomunikasi dan berjualan pun harus ikut berubah. Saat ini, orang bisa menemukan produk lewat Instagram, menelusuri detailnya di website, lalu membelinya via marketplace—semua dalam waktu singkat. Inilah kenapa strategi omnichannel marketing jadi sangat penting untuk bisnis digital masa kini.
Omnichannel bukan sekadar hadir di banyak platform. Lebih dari itu, omnichannel adalah tentang memberikan pengalaman konsisten dan terhubung antar kanal—baik dari sisi komunikasi, pelayanan, hingga proses transaksi. Saat dilakukan dengan benar, strategi ini bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan tentu saja, penjualan.
Tahapan Menerapkan Strategi Omnichannel Marketing
Lalu, bagaimana langkah konkret untuk menerapkan omnichannel marketing dalam bisnismu? Simak penjelasan berikut.
1. Pahami Customer Journey
Langkah pertama sebelum menerapkan strategi omnichannel adalah memahami bagaimana calon pelanggan mengenal, mempertimbangkan, dan membeli produkmu. Ini disebut customer journey.
Misalnya, pelangganmu mungkin pertama kali melihat produk di media sosial, kemudian mengecek review lewat Google, membandingkan harga di marketplace, dan akhirnya membeli lewat website. Jika kamu tahu alurnya, kamu bisa menyiapkan pesan yang tepat di setiap titik kontak.
Di sini kamu bisa mulai memetakan kanal utama seperti:
Media sosial untuk awareness
Website untuk edukasi dan kredibilitas
Marketplace untuk kemudahan transaksi
Email marketing untuk retensi dan penawaran personal
2. Bangun Identitas Brand yang Konsisten
Omnichannel marketing akan gagal jika identitas merek berubah-ubah di setiap kanal. Pastikan tone komunikasi, visual brand (seperti logo, warna, font), serta nilai-nilai merekmu tampil konsisten, baik di feed Instagram, halaman marketplace, maupun banner di website.
Konsistensi menciptakan kepercayaan. Konsumen akan merasa lebih yakin karena apa yang mereka lihat dan rasakan tetap sama di manapun mereka berinteraksi dengan bisnis kamu.
3. Optimalkan Website Bisnis
Website adalah pusat kendali dalam strategi omnichannel. Di sinilah kamu bisa mengarahkan trafik dari berbagai platform, menampilkan produk secara lengkap, dan mengumpulkan data pengunjung.
Agar lebih maksimal, kamu bisa menggunakan jasa promosi website untuk meningkatkan visibilitas situsmu di Google. Dengan begitu, ketika konsumen mencari produk serupa di internet, mereka akan lebih mudah menemukan brand kamu.
Selain SEO, pastikan juga website kamu mobile-friendly dan punya proses checkout yang cepat.
4. Aktifkan Interaksi Sosial
Jangan abaikan peran media sosial. Di sinilah tempat terbaik untuk membangun hubungan emosional dengan pelanggan. Tapi ingat, media sosial bukan hanya soal upload foto produk—yang terpenting adalah interaksi.
Balas komentar, tanggapi DM, buat konten yang mengajak audiens berdiskusi. Kamu juga bisa memanfaatkan sosial media marketing agar akunmu lebih ramai interaksi dan mudah ditemukan oleh target pasar.
Semakin aktif akunmu berinteraksi, semakin besar kemungkinan audiens akan mengingat dan percaya pada brand kamu.
5. Integrasikan Marketplace dengan Sistem Bisnismu
Marketplace masih menjadi kanal favorit konsumen di Indonesia. Tapi jangan hanya menjadikannya tempat jualan, jadikan marketplace bagian dari strategi menyeluruh.
Pastikan katalog produk, stok, dan informasi harga selalu sinkron antara marketplace dan website. Kamu juga bisa menggunakan marketplace untuk promosi awal, lalu arahkan pelanggan ke website atau media sosial untuk menjalin hubungan jangka panjang.
6. Gunakan Data untuk Personalisasi
Keuntungan utama dari omnichannel marketing adalah kemampuannya mengumpulkan data dari berbagai platform. Gunakan data ini untuk memberi pengalaman personal ke pelanggan: dari rekomendasi produk, email promo yang relevan, hingga iklan yang menyesuaikan minat mereka.
Contohnya, pelanggan yang sering membuka produk tertentu di website bisa diberi email berisi diskon khusus. Atau pelanggan yang follow akun media sosial bisa diberi akses lebih dulu ke produk terbaru.
Personalisasi seperti ini akan membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih loyal terhadap brand kamu.
7. Sediakan Layanan Pelanggan yang Terhubung
Omnichannel tidak akan berhasil jika layanan pelangganmu tidak mendukung. Pastikan tim CS kamu bisa merespon pertanyaan dari berbagai kanal—baik itu WhatsApp, DM Instagram, komentar, maupun live chat website—dengan cepat dan seragam.
Gunakan sistem tiket atau CRM agar data pelanggan tetap terhubung antar kanal, sehingga pelanggan tidak perlu mengulang cerita setiap kali berpindah channel.
8. Promosikan dengan Strategi Terarah
Setelah semua kanal terintegrasi, saatnya mengarahkan trafik dan mempromosikan bisnis secara menyeluruh. Gunakan konten yang saling terhubung, promosi lintas platform, dan kolaborasi dengan influencer atau affiliator.
Menerapkan omnichannel marketing bukan soal punya banyak platform, tapi tentang bagaimana semuanya bekerja secara sinkron untuk memberi pengalaman menyeluruh kepada pelanggan. Dari media sosial yang ramah, website yang informatif, hingga proses belanja yang seamless—semua jadi satu ekosistem yang kuat.
Jika dilakukan dengan konsisten, strategi ini bukan hanya akan meningkatkan penjualan, tapi juga memperkuat loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
Siap mulai? Terapkan satu per satu langkah di atas, ukur hasilnya, lalu terus adaptasikan sesuai kebutuhan brand kamu.