Muslim Life Fair Jogja 2022 merupakan event Muslim Life Fair pertama yang digelar di luar Jakarta, Yogyakarta dipilih menjadi kota pertama penyelenggaraan Muslim Life Fair selain Bandung dan Purworkerto. Pemilihan Jogja tentu mengingat potensi kota ini sebagai kota wisata dan kota pendidikan.
Tak hanya itu saja, Jogja merupakan simbol kejayaan Mataram Islam di masa silam, dengan demikian Jogja memiliki akar yang kuat dengan penyebaran islam di masa lalu.
Jogja juga merupakan tempat kelahiran salah satu ormas muslim terbesar di tanah air, yaitu Muhammadiyah. Selain itu, Provinsi DIY juga merupakan satu dari delapan provinsi prioritas pengembangan ekonomi syariah.
Peluang ini yang coba dimaksimalkan oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia dan Lima Events untuk menggelar pameran Muslim Live Fair Jogja 2022.
Menurut Intan Fery Atmaja, Ketua KPMI Jogja, nilai-nilai syariah dan keislaman telah melekat lama dalam diri masyarakat Jogja, sehingga diharapkan pameran ini nanti dapat terus menjadikan jogja sebagai salah satu magnet wisata halal dan wisata syariah di Jogja.
Masjid Jogokariyan yang menjadi salah satu peserta MLF Jogja 2022 ini juga menggelar sharing session “Begini Cara Agar Masjid Kamu Bermanfaat” di sela-sela pameran.
Sebagaimana kita ketahui bersama Masjid Jogokariyan merupakan salah satu masjid yang sering menjadi perbincangan warganet di dunia maya selama bulan Ramadhan dengan membagikan ribuan paket berbuka gratis untuk umat muslim yang berniat membatalkan puasa di Masjid Jogokariyan. Dalam kesempatan sharing session ini, Ustad M Jazir menekankan pentingnya masjid sebagai sumber kekuatan umat yang dapat menjadi cerminan rahmatan lil alamin.
Ratusan Produk Halal di Muslim Life Fair Jogja
Pameran yang didukung oleh Bank Muamalat, BPKH, Wardah dan Tokopedia ini menggelar ratusan produk halal untuk masyarakat Jogja dan sekitarnya. Tidak kurang dari 185 tenant mengisi penuh booth yang berlokasi di gedung Grha Pradipta JEC.
Lebih dari 80% peserta pameran merupakan UMKM yang berlokasi di Yogyakarta, hal ini menurut Rachmat Marpaung ketua KPMI menunjukkan besarnya animo pelaku usaha lokal untuk segera bangkit pasca pandemi.
Berbagai produk dari UMKM hadir mulai dari kuliner, kerajinan tangan, fashion, herbal bahkan produk digital.
Hingga hari kedua pameran, MLF Jogja telah menarik sekurang-kurangnya 9 ribu pengunjung yang berasal dari berbagai lapisan.
Adapun beberapa UMKM yang mengikuti pameran ini antara lain Tengkleng Hohah, Ayam Geprek Susu, Bakso Pajero, sementara untuk produk fashion ada Atelier Angelina, Amily Hijab, Khadijah Indonesia, Pelangi Hijab dan lain-lain.
Selain itu berbagai produk UMKM seperti kerajinan kayu, ornamen, perhiasan aksesoris turut memeriahkan acara ini.
Panitia juga menyediakan arena bermain anak, ruang laktasi serta mushola yang cukup luas untuk para pengunjung keluarga, sehingga pameran ini juga family friendly.
Mushola ikhwan juga digunakan untuk menggelar talkshow, salah satunya yang ditunggu oleh para pengunjung adalah bedah Buku Manusia Tanpa Cicilan Saptuari Sugiharto yang digelar pada hari ketiga MLF Jogja.